Rabu, 01 Februari 2012

musik etnik


 Gamelan Jawa Tengah.

            Gendings klasik adalah yang pertama dalam serangkaian CD yang menampilkan ekspresi terbaik dari musik tradisional Jawa (Indonesia), sebuah budaya musik yang kaya dan kompleks sejarah tanggal kembali lebih dari seribu tahun dan yang pertama mulai memikat telinga Barat di akhir abad ke-19. Selama Universal 1889 Paris Pameran Debussy sangat dikejutkan oleh berbagai polyphonies dihasilkan oleh gamelan yang tampil di Paviliun Indonesia, memimpin dia untuk menulis bahwa "musik Jawa menunjukkan penggunaan tandingan selain yang yang dari Palestrina tampaknya bermain anak kecil itu.
Tiga buah fitur pada bagian bentuk album dari repertoar dari wilayah tengah pulau, khususnya yang dari Surakarta (juga dikenal sebagai Solo) pengadilan. Musik ini sangat berbeda dari yang dimainkan di istana Yogyakarta dan bahkan lebih lagi dari gaya khas daerah Sunda Barat. Persaingan antara gaya ini selalu menjadi sengit, menghasilkan berbagai macam suara. Dalam ahli musik umum, serta menekankan perbedaan jenis instrumen yang digunakan, cenderung untuk mendefinisikan musik Yogyakarta sebagai terdengar lebih keras dan ribut sedangkan Surakarta, yang dianggap lebih halus, nikmat atmosfer lebih lembut…
Keaslian dari orkestra gamelan merupakan karakteristik mendasar dari tradisi Jawa: ini ansambel dapat terdiri hingga 40 instrumen, di antaranya perkusi perunggu (dibagi menjadi tiga keluarga: gong, baik tergantung dari bingkai atau ditempatkan horizontal, jenis kelamin terdengar halus dan yang saron, marimba-jenis instrumen yang dipukul dengan palu kayu), sedangkan rebab (sejenis Vielle); suling itu (seruling bambu) dan kendhang, drum yang tugasnya adalah melakukan orkestra, yang menunjukkan variasi dalam dinamika dan tempo. Sama pentingnya seperti yang Anda dengar di Gendings Klasik, adalah peran vokalis wanita solo (pesindhen).
Musik gamelan dari wilayah tengah Jawa menggunakan dua skala dasar: yang pertama ini, yang terdiri lima catatan disebut slendro sementara yang lain tujuh catatan disebut pelog. Setiap bagian didasarkan sekitar satu atau yang lain dari dua skala yang berarti bahwa untuk melakukan perbendaharaan keseluruhan gamelan harus memiliki dua set instrumen dengan pembuangan, satu disetel ke slendro pelog yang lain untuk itu.
.
Pendengar untuk Gendings Klasik pasti akan terpesona dengan bentuk bundar dari suara yang dihasilkan oleh gamelan juga oleh kualitas timbral dan pola polifonik yang mereka buat. Bahkan mereka yang pada awalnya mengalami kesulitan dalam attuning diri untuk musik akan segera mengagumi setelah menemukan suatu dunia musik yang kaya dan subur.
.

1 komentar:

  1. suara yang terbiasa ditelinga orang jawa ,....suara yang tidak sebagai mana biasanya perlu dicerna supaya hati ini menerima lebih nyaman

    BalasHapus